Selasa, 09 April 2013

Baterai dan Masa Depan



 "Smartphone bukan mumi modern lagi"  kenapa ?? mari kita bahas...


Bateria menjadi barang yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, sadar atau tidak setiap hari kita selalu membawa baterai ini kemanapun kita pergi, percayakah anda?
Contohnya kita sering membawa baterai yang tersembunyi pada gadget kita seperti Handphone (HP) Laptop, dan yang lainnya. Dan baterai menjadi salah satu barang yang sangat penting dalam kehidupan kita karena tanpa ada baterai semua gadget yang kita punya hanya menjadi mumi modern yang mati tidak bisa beroperasi, benarkan sob?

Dalam memutuskan untuk membeli suatu gadget kita juga selalu memperhatikan ketahanan baterai apakah tahan lama atau tidak dan menjadi patokan harga gadgetnya juga.
Nah dalam tulisan ini saya akan membahas tentang baterai yang ringan dan bisa dipakai berkali-kali serta  menjadi salah satu harapan kemajuan energi dimasa depan, yaitu baterai Litium-ion yang sering ditemukan di alat seluler.

Baterai litium ion tanpa cairan sebagai bahannya pertama kali ditemukan oleh ilmuwan jepang Yoshino Akira yang memadukan karbon litium dan polimer sebagi anoda. Dan Sony Corp bekerja sama dengan Asashi Kasei Corp menjadi perusahaan yang pertama memproduksi baterai litium ion ini secara massal.
Proses pengahasilan listrik pada baterai litium ion pun sangat sederhana jika anoda dan katoda dihubungkan maka elektron mengalir dari anoda menuju katoda bersamaan dengan itu listrik pun mengalir.

Kemudian muncul pertanyaan kenapa baterai bisa "ngedrop" ?
Pada baterai selain terpengaruh oleh tegangan juga terpengaruh oleh suhu bagaimana tegangan dan kapasitas mempengaruhi pengurangan kapasitas baterai, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini sob,


 nah sudah mulai dapet dan ngerti kan sob kenapa baterai bisa ngedrop ?
Sob selain baterai litium ion ternyata sekarang ada baterai litium air dan sedang dalam proses pengembangan, kalo baterai ini menggunkan oksigen di udara sebagai bagian dari reaksi kimia yang membuat pekerjaan pada baterai, namun masih ada hambatan yaitu oksigen juga bereaksi dengan bagian lain dari baterai dan menyebabkan kualitas baterai rendah.
Nah kabar gembiranya sob baru-baru ini telah muncul tentang bahan baterai yaitu elektrolit yang tidak bereaksi dengan oksigen, dengan kata lain baterai litium air akan stabil dan dapat diisi ulang beberapa kali tanpa penurunan kinerjanya sob, jika baterai ini samapai ke pasaran maka nantinya kita akan memiliki sepuluh kali kapasitas baterai litium ion pada saat ini. Smartphone pun tidak akan menjadi mumi modern kalo menggunakan bahan ini bayangkan saja yang biasanya hanya bisa dipakai 5 jam berarti jika menggunakan baterai jenis litium air maka akan menjadi 50 jam. Amazing bukan sob?

Semoga bermanfaat...

Source :
http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai_mobil
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/bergaul-dengan-baterai-litium-ion-bagian-1/
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/bergaul-dengan-baterai-litium-bagian-2/
http://fanatik-game.blogspot.com/2012/07/battery-reaksi-elektrokimia-battery.html
http://sobatsepeda.com/2011/12/31/teknologi-masa-depan-yang-ramah-lingkungan-dalam-sebuah-baterai-lithium-air/

Kamis, 04 April 2013

Perbedaan Produk Hukum Al-Quran, Hadist dan Ijtihad

Assalamualaikum Sob,


Pada dasarnya hukum ajaran islam terbagi menjadi 2 kelompok yang pertama yaitu kelompok absolut universal dan permanen, yang kedua yaitu relatif tidak universal dan tidak permanen.

Al-Quran termasuk dalam kelompok pertama karena Al-Quran adalah Hukum mutlak dan paling utama yang tidak dapat diragukan lagi kebenarannya, kemudian hadist yang sudah pada peringkat mutawatir yang
eksistansinya sama dengan Al-Quran masuk dalam kelompok satu.

Sementara itu Ijtihad para ulama dan cendikiawan muslim termasuk dalam kelompok kedua karena bersifat relatif dan temporer dan ditelusuri berdasarkan pola penetapan hukum yang secara sistemik diatur berdasarkan landasan ilmu ussul fiqih.

Jadi kesimpulannya Al-Quran adalah hukum yang paling utama dan mutlak kemudian hadist menajdi hukum kedua setelah Al-Quran dan Ijtihad para ulama dan cendikiwan muslim menjadi hukum setelah hadist.
Wassalamualaikum Wr.Wb.



Selasa, 02 April 2013

Hukum Syariat Islam

Assalamualaikum sobat,

Hukum atau ajaran syariat islam, tujuan dan maksud adanya ajaran islam ini untuk kemaslahatan seluruh umat manusia / untuk mendatangkan manfaat dan menghindarkan dari kesulitan (mudarat), dan menciptakan kedamaian di dunia dan kebahagiaan di akherat. Inilah tujuan hukum syariat islam secara garis besar. Jadi hukum syariat islam sangat di perlukan dalam kehidupan manusia di bumi ini karena menjadi acuan dan petunjuk untuk kehidupan yang damai aman dan sejahtera. Dan Al-Quran yang menjadi sumber utama dalam menentukan dan mengambil kesimpulan hukum.

Hukum / ajaran syariat islam dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ;
1. Ajaran islam yang bersifat absolut, universal dan permanen

2. Ajaran islam yang bersifat relatif tidak universal dan tidak permanen


1. Ajaran Islam yang bersifat absolut universal dan permanen yakni ajaran islam yang tidak dapat berubah dan tidak dapat di ganggu gugat kebenarannya seperti yang sudah tercantum di dalam Al-Quran dan Hadist Mutawatir. Hukum dalam Al-Quran terbagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu,
Akidah, hukum yang mengatur hubungan rohaniah antara manusia dan Allah SWT, mengenai keimanan dan ketakwaan
Ahlak, hukum yang mengatur manusia dengan dirinya sendiri dan hubungan manusia dengan manusia lain serta makhluk lain, dalam hubungan beragama, dan yang lainnya.
Syari’ah, hukum yang mengatur hubungan hidup lahiriah antara manusia dengan makhluk lain, dengan Tuhannya selain yang bersifat keyakinan (rohani) dan dengan alam sekitarnya.


2. Ajaran Islam yang bersifat relatif tidak universal dan tidak permanen yakni ajaran islam yang dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi contohnya modernisasi, berdasarkan pola dan sistem yang yang diperbolehkan dan termuat di ushul fikih. Dengan kata lain ajaran islam ini adalah yang dihasilkan dari proses ijtihad para ulama. Salah satu contohnya tentang fatwa santet yang sekarang sedang ramai di perdebatkan.

Senin, 01 April 2013

SIKLUS KARBON

Besi Membantu Laut Menangkap Lebih Banyak Karbon Dioksida




Ada 3 siklus karbon, yaitu :
Karbon di Atmosfer
Karbon di Biosfer
Karbon di Laut
Yang akan saya bahas yaitu siklus karbon dilaut.

Sebuah tim internasional yang sedang meneliti peranan zat besi dalam penyimpanan karbon di bawah laut telah membuktikan bahwa fertilisasi zat besi secara alami meningkatkan laju penangkapan karbon. Dan semakin mendukung ide tentang eksperimen-eksperimen yang telah direncanakan untuk memfertilisasi laut dengan zat besi secara buatan sebagai  sebuah alat untuk mengurangi karbon dioksida dari atmosfer.
Peranan zat besi dalam siklus karbon laut adalah meningkatkan pertumbuhan fitoplankton, yang menghilangkan karbon dioksida dari udara melalui forosintesis. Meskipun kebanyakan karbon pada biomassa yang dihasilkan akan masuk kembali ke atmosfer melalui siklus karbon, ada sedikit yang jatuh ke kedalaman laut ketika plankton mati, yang secara efektif mengunci karbon tersebut selama hingga 300 tahun. Teorinya adalah bahwa semakin banyak plankton, semakin banyak karbon yang akan disimpan di kedalaman laut.

Pengertian karbon
(Latin: carbo, arang) Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini diambil dari dasar samudera di lepas pantai Cape of Good Hope. Sekitar 30% berlian industri yang dipakai di AS sekarang ini merupakan hasil sintesis.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada siklus karbon-nitrogen.

KARBON DI LAUT
Konsentasi DIC permukaan laut “saat ini” (1990-an) (dari the GLODAP climatology)
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:

CO2 + H2O ⇌ H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3−