Senin, 01 April 2013

SIKLUS KARBON

Besi Membantu Laut Menangkap Lebih Banyak Karbon Dioksida




Ada 3 siklus karbon, yaitu :
Karbon di Atmosfer
Karbon di Biosfer
Karbon di Laut
Yang akan saya bahas yaitu siklus karbon dilaut.

Sebuah tim internasional yang sedang meneliti peranan zat besi dalam penyimpanan karbon di bawah laut telah membuktikan bahwa fertilisasi zat besi secara alami meningkatkan laju penangkapan karbon. Dan semakin mendukung ide tentang eksperimen-eksperimen yang telah direncanakan untuk memfertilisasi laut dengan zat besi secara buatan sebagai  sebuah alat untuk mengurangi karbon dioksida dari atmosfer.
Peranan zat besi dalam siklus karbon laut adalah meningkatkan pertumbuhan fitoplankton, yang menghilangkan karbon dioksida dari udara melalui forosintesis. Meskipun kebanyakan karbon pada biomassa yang dihasilkan akan masuk kembali ke atmosfer melalui siklus karbon, ada sedikit yang jatuh ke kedalaman laut ketika plankton mati, yang secara efektif mengunci karbon tersebut selama hingga 300 tahun. Teorinya adalah bahwa semakin banyak plankton, semakin banyak karbon yang akan disimpan di kedalaman laut.

Pengertian karbon
(Latin: carbo, arang) Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini diambil dari dasar samudera di lepas pantai Cape of Good Hope. Sekitar 30% berlian industri yang dipakai di AS sekarang ini merupakan hasil sintesis.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada siklus karbon-nitrogen.

KARBON DI LAUT
Konsentasi DIC permukaan laut “saat ini” (1990-an) (dari the GLODAP climatology)
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:

CO2 + H2O ⇌ H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3−





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar