Sabtu, 29 Juni 2013

Pigmen dan Industri di Indonesia

PENGERTIAN PIGMEN
 

 
            Pigmen atau zat warna adalah zat yang mengubah warna cahaya tampak sebagai akibat proses absorpsi selektif terhadap panjang gelombang pada kisaran tertentu. Pigmen tidak menghasilkan warna tertentu sehingga berbeda dari zat-zat pendar (luminescence).
            Molekul pigmen menyerap energi pada panjang gelombang tertentu sehingga memantulkan pajang gelombang tampak lainnya, sedangkan zat pendar memancarkan cahaya karena reaksi kimia tertentu.
Pigmen terbagi menjadi empat:
 
Pigment warna 
berfungsi menambah warna dan memberikan daya tutup
 
Pigment terang 
berfungsi menambah warna-warni metalik pada cat
 
Pigment extender 
berfungsi menambah kekuatan cat pd bodi, menghasilkan viscositas dan mencegah pengendapan
 
Pigment flatting 
digunakan untuk mengurangi kilap, terutama pada cat jenis doof.
Sifat Pigmen

Mass Color/Mass Tone
menunjukkan warna dari pigmen yang digunakan dalam kekuatan penuh (fullstrength).
 
 
Tinting Strength
 yaitu kemampuan (relatif) suatu pigmen memberikan warna pada suatu basis putih.
 
 
Oil Absorption adalah nilai yang mengindikasikan jumlah Linseed Oil yang diperlukan untuk membasahi suatu pigmen.
 
 
Hiding Power / Daya tutup kemampuan suatu pigmen untuk menutupi subtrate yang mempunyai warna kontras (biasanya Hitam dan Putih / Black & White).
 
 
Lightfastness sifat ini berhubungan dengan cat eksterior, karena energi radiasi dari sinar matahari merupakan sumber penyebab perubahan warna. Sinar Ultra violet dari sinar matahari lebih merusak terhadap perubahan warna dan kekuatan lapisan cat disbanding radiasi spectrum warna.
 
 
Exterior durability, ketahanan terhadap cuaca (Exterior durability) dari resin pengikat dalam sistim pelapisan / coating sering kali menentukan tingkat colorfastness dari pigmen, karena kerusakan resin pengikat menyebabkan pengapuran pigmen yang menghasilkan tampak pudar yang tidak  bergantung dengan ketahanan dari pigmen.
     
 
Bleeding timbul bila suatu cat warna muda biasanya putih, diapplikasikan terhadap suatu sistim (cat dasar) warna tua yang mengadung pigmen organik yang dapat larut biasanya merah atau maroon.
 
 Daya tahan alkali dan keasaman kuat, sifat ini biasanya berpengaruhnya pada saat cat telah diapplikasikan
 
 
  klasifikasi pigmen dari jenisnya
 
     ORGANIK
Pigment yang terbentuk dari senyawa-senyawa organic (karbon)
Contoh : Fast Red 2R - Pigment Red 21, Lithol Rubine BK (Carmine 6B) - Pigment Red 57:1 (15850:1), Phthalocyanine Blue, dsb.
 
     ANORGANIK
       Terbentuk dari mineral-mineral atau garam-garaman logam yang terbentuk secara alami (bahan galian) ataupun dari hasil reaksi kimia di pabrik. Pada jenis ini dikenal true pigment (atau disebut sebagai pigment saja) dan extender atau filler.
Contoh : true pigmen (middle chrome-pigment yellow 34), extender (kaolin clay), metallik (bronze powder)
 
 
Fungsi Pigmen

     Sebagai zat pewarna
     Memberi daya tutup
     Anti korosi
Pigmen Dalam Cat

Pigmen yang digunakan dalam pembuatan cat tembok :
     Titanium Dioxide (TiO2)
     Pigment yang paling dominan pada pembuatan cat tembok Tipe yang dipakai adalah tipe polished, dimana mineral Titanium Rutile dimurnikan, kemudian dipoles dengan bahan kimia tertentu sehingga menghasilkan pigment yang tahan terhadap sinar ultra violet atau UV (non yellowing).
 
     Inorganic Pigment
     Kebanyakan inorganic pigment adalah berasal dari metal based, sehingga memiliki ketahanan terhadap sinar UV. Selain itu, ketahanan terhadap panas juga tinggi, tetapi untuk aplikasi cat tembok, ketahanan panas tidak terlalu penting.
 
     Organic Pigment
     Organic pigmentmemiliki unsur karbon yang dominan. Jenis warna yang dihasilkan dari organic pigment umumnya cerah dan memungkinkan adanya variasi warna yang menarik. Untuk pemakaian pigment jenis ini di dalam cat tembok, harus diperhatikan baik-baik jenis aplikasinya (interior-exterior), dan juga light-fastness organic pigment yang dipilih harus sesuai, agar dapat dihasilkan cat tembok dengan kualitas yang diharapkan. 
 
 
  Daftar Industri Pigmen
1.    PT. HI-TECH INK INDONESIA
2.    PT. SAKATA
3.    PT. SINGA TERBANG 

sumber : 
http://indonetwork.co.id/companies/pigmen.html
http://www.fourseasonnews.com/2012/05/pengertian-pigmen.html
http://www.artikata.com/arti-345194-pigmen.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pigmen

Rabu, 19 Juni 2013

Konsep dasar analisis kimia

Konsep dasar analisis kimia dibagi menjadi dua :
- Analisis Kualitatif yaitu analisis yang berhubungandengan identifikasi suatu zat atau campuranyang tidak diketahui
  
- Analisis Kuantitatif yaitu analisis kimia yang menyangkutpenentuan jumlah zat tertentu yang ada didalam suatu sample
ANALISA KUALITATIF

-Pemisahan 
- Identifikasi

      Kedua aspek tersebut dilandasi oleh :
  •      Kelarutan
  •      Kesamaan pembentukan senyawa kompleks
  •      Oksidasi reduksi
  •      Sifat penguapan
  •      Ekstras

ANALISIS KUALITATIF
Terbagi atas tiga bagian yaitu
  • Uji Pendahuluan
  • Pemeriksaan kation
  • Pemeriksaan anion
  • Zat yang dianalisis dapat berupa zat padat non logam
  • Merupakan analisis yang bertujuan mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui.
  • Merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan
  • Pada metode analisis kualitatif digunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik yang bertujuan untuk mengetahui jenis anion/kation suatu larutan.
  • Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam chlorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat.
  •  Klasifikasi ini didasarkan atas pertanyaan apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia akan membentuk endapan atau tidak.
ANALISA KUANTITATIF
  •  Merupakan analisa yang dilakukan setelah analisa kualitatif
  • Hal ini dilakukan berdasarkan adanya jenis komponen dan jenis pengotor yang terdapat dalam sample
  • tertentuMerupakan analisa yang bertujuan untuk mengetahui berapa banyak masing- masing komponen atau pengotor tersebut

TEKNIK ANALISA KUANTITATIF DIKLASIFIKASIKAN ATAS DASAR 
  • Pengukuran banyaknya pereaksi yang diperlukan untuk menyempurnakan suatu reaksi atau banyaknya hasil reaksi yang terbentuk
  • Pengukuran sifat optis
  •  Kombinasi dari a n dan b atau a dan c
  •  Pengukuran besarnya sifat listrik. (misalnya potensiometri)

METODE YANG BAIK DALAM ANALISIS KUANTITATIF SEHARUSNYA MEMENUHI KRITERIA
Peka (sensitive)
metode harus dapat digunakan untuk menetapkan kadar senyawa dalam konsentrasi yang kecil.

Precise (presisi)

Dalam suatu seri pengukuran (penetapan) dapat diperoleh hasil yang hampir sama antara satu dengan yang lainnya
 
Akurat (accurate)
Metode dapat menghasilkan nilai rata- rata yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya
 
Selective
Untuk penetapan kadar senyawa tertentu, metoda tersebut tidak banyak terpengaruh oleh adanya keberadaan senyawa lain.

NATRIUM BENZOAT



Natrium benzoat adalah salah satu jenis bahan pengawet organik pada makanan, dimana natrium benzoat merupakan garam atau ester dari asam benzoat (C6H5COOH) yang secara komersial dibuat dengan sintesis kimia. Natrium benzoat dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda Benzoat. Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu lemak tidak jenuh ganda.Natrium benzoat  mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 100,5% C7H5NaO2, dihitung terhadap zat anhidrat. Berbentuk granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau, atau praktis tidak berbau, stabil di udara. Kelarutannya mudah larut di air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%

FUNGSI

  •  winarno : asam benzoat merupakan bahan pengawet yang sering digunakan pada bahan makanan yang bersifat asam, karena kelarutannya lebih besar maka biasa digunakan dalam bentuk garam.
  • tranggono : memperpanjang umur simpan suatau makanan dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba oleh karena itu benzoat sering juga disebut sebagai senyawa anti mikroba.
BAHAYA
  • Bersifat karsinogenik. Jika terakumulasi dalam tubuh dengan jumlah yang besar maka akan memicu tumbuhnya sel kanker.
  • Merupakan zat penyebab timbulnya penyakit LUPUS.
  • Diduga dapat merusak Sel DNA. Sebuah percobaan yang dilakukan pada sel ragi, dimana ia diberikan Natrium Benzoat, hasilnya menunjukkan sel Ragi mengalami kerusakan. Jika hal ini terjadi pada manusia, maka bisa memicu munculnya penyakit degenerasi saraf.


 Semakin banyaknya isu terhadap bahaya bahan pengawet khususnya natrium benzoat menjadikan konsumen lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan, dan lebih memilih bahan-bahan alami yang aman bagi kesehatan.  Konsumsi terhadap makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet natrium benzoat hendaknya memperhatikan besarnya kadar natrium benzoat yang terdapat dalam produk.  Produk yang telah memiliki ijin dari badan kesehatan makanan yang dinilai lebih memberikan jaminan  kelayakan  untuk dikonsumsi. Konsumsi yang terlalu sering sebaiknya dihindari karena akan menimbulkan penumpukan bahan pengawet di dalam tubuh.

Antara Kapur dan Spidol







sekarang sekolah-sekolah lebih memilih spidol dengan whiteboard (papan tulis putih) ketimbang kapur dengan blackboard (papan tulis hitam) dalam media pembelajaran dalam kelas, dikarenakan apabila kita menggunakan spidol kita tidak terkena debu kapur tulis dan menghisap debu itu yang membuat kita tidak nyaman saat belajar seperti terbatuk ataupun bersin, sehingga sekarang spidolah yang lebih kita pilih ketimbang kapur tulis.


 
tapi taukah anda bahwa kapur tulis lebih higienis dan lebih aman dibandingkan spidol ? meskipun dalam fisik terlihat bahwa kapur lebih bahaya daripada sepidol yang dikarenakan pada kapur menyebabkan debu yang dapat terhidup oleh pernapasan kita dan membuat pernapasan kita terganggu oleh debu tersebut tetapi sebenarnya spidollah yang lebih berbahaya ketimbang kapur meskipun dalam segi fisiknya spidol lebih aman ketimbang kapur, spidol ini lebih bahaya dikarenakan didalam kandungan spidol terdapat zat kimia yaitu xylene, yaitu bahan kimia inilah yang menimbulkan aroma khas pada spidol, dengan zat xylene ini spidol memiliki partikelnya yang kecil paling mungkin memasuki tubuh ketika dihirup. 


Menghirup racun dalam spidol dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Bahan kimia ini dapat menimbulkan gejala inhalasi mirip ketika orang menggunakan obat penenang atau alkohol, yang efeknya bisa bertahan hingga 15 sampai 45 menit ataupun jangka panjangnya menyebabkan kerusakan otak permanen dan kerusakan hati, ginjal dan sistem saraf pusat, xylene sendiri adalah bahan kimia memiliki rumus C6H4(CH3)2. Nama lain dari xylene antara lain xylol, dan dimetilbenzene,cara penyebaran xylene sendiri xylene dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa jalur, seperti oral, inhalasi maupun dermal.
Pemaparan melalui oral merupakan hal yang jarang terjadi untuk kasus bahan xylene. Pemaparan via oral untuk kasus xylene lebih dikarenakan kurang higienis para pengguna setelah menggunakan atau setelah terpapar xylene, seperti makan tanpa cuci tangan. Pemaparan via oral ini dapat langsung masuk ke dalam saluran pencernaan dan kemudian mengiritasinya 

 
sedangkan kapur tulis memiliki bahan dasar yang tidak beracun karena kapur terbuat dari kalsium karbonat, yaitu bentuk olahan dari batu kapur alam, tetapi dengan debu yang ditimbulkan kapur ini tersendiri dapat menimbulkan alergi pada penderita penyakit-penyakit tertentu seperti asma yang menimbulkan batuk.

Rahasia Rompi Anti Peluru


Rompi anti peluru telah lama dikembangkan dan digunakan dalam dunia militer untuk mengurangi jumlah korban yang jatuh pada tentara atau petugas yang menghadapi baku tembak. Fungsinya jelas, yaitu untuk melindungi tubuh dari peluru atau proyektil kecil lainnya yang keluar dari senjata api. Kemungkinan prinsip awal rompi anti peluru diilhami dari baju zirah yang digunakan prajurit pada abad pertengahan.
Pada masa itu, untuk mengurangi luka sayatan atau tusukan pedang atau bahkan luka akibat terjangan anak panah. Sayangnya dengan perkembangan senjata api, perlindungan seperti ini menjadi tidak bermanfaat lagi. Maka dikembangkanlah baju pelindung untuk mementahkan serangan senjata api yang kita kenal dengan sebutan rompi anti peluru. Menurut jenisnya, rompi anti peluru dibedakan menjadi dua, yaitu soft body armor dan hard body armor.


Apa itu Rompi anti peluru atau Body Armor??
Rompi anti-peluru atau Body Armor adalah pakaian pelindung untuk meminimalkan cidera karena terkena peluru. Biasanya dipakai oleh personil militer dan polisi dalam tugas-tugas tertentu. Bahan untuk rompi anti-peluru diantaranya logam (baja atau titanium), keramik atau jenis polimer yang dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap bagian-bagian vital pemakainya.

Body armor umumnya terbuat dari serat Aramid. Material ini ditemukan tahun 1964, oleh Stephanie Kwolek, seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika, yang bekerja sebagai peneliti pada perusahaan DuPont.
Aramid adalah kependekan dari kata aromatic polyamide. Aramid memiliki struktur yang kuat, alot, memiliki sifat peredam yang bagus, tahan terhadap asam dan basa, selain itu dapat menahan panas hingga 370°C, sehingga tidak mudah terbakar. Karena sifatnya yang demikian, aramid juga digunakan di pesawat terbang, tank, dan roket. Produk aramid yang dipasarkan dikenal dengan nama Kevlar.
Kevlar memiliki berat yang ringan, tapi 5 kali lebih kuat dibandingkan besi. Satu lapisan Kevlar tebalnya kurang dari 1 mm, umumnya standar rompi anti peluru terdiri hingga 32 lapisan dan beratnya bisa mencapai 10 kg.
 
Prinsip Kerja Rompi Anti Peluru
Prinsip kerjanya adalah dengan mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik peluru, dengan cara menggunakan lapisan-lapisan kevlar untuk menyerap energi laju tersebut dan memecahnya ke penampang rompi anti peluru yang luas, sehingga energi tersebut tidak cukup lagi untuk membuat peluru dapat menembus rompi anti peluru.
Analoginya seperti laju bola yang dapat ditahan oleh jaring gawang. Jaring gawang terdiri dari rangkaian tali yang saling terhubung satu sama lain. Apabila bola tertangkap oleh jaring gawang, maka energi kinetik bola tersebut akan diserap oleh jaring gawang, yang menyebabkan tali di sekitarnya bertambah panjang dan kemudian tekanan tali akan dialirkan ke tiang gawang.
 

Mengenai Sifat Kevlar
Kevlar adalah salah satu tipe aramida, yang terdiri dari rantai panjang polimer dengan orientasi paralel. Aramida sendiri merupakan suatu serat sintetik yang berupa rantai panjang poliamida sintetik dengan paling sedikit 85 persen sambungan amidanya menempel secara langsung pada dua rantai aromatik (gugus amida dan gugus aromatik berselang-seling). Kekuatan kevlar diperoleh dari ikatan hidrogen intra-molekuler dan interaksi tumpukan aromatik-aromatik antar lembaran. Interaksi-interaksi ini lebih kuat daripada interaksi Van der Waals yang terdapat dalam polimer-polimer sintetik lain dan serat-serat seperti dyneema (serat yang terbuat dari rantai polietilena yang sangat panjang, yang tersusun searah). Keberadaan garam-garam dan impuritis lain, biasanya kalsium, dapat mengganggu interaksi pada lembaran polimer dan harus dihilangkan dalam proses produksi. Kevlar terdiri dari molekul-molekul yang relatif rigid, yang membentuk struktur seperti lembaran-lembaran datar pada protein sutra.
Dari sifat-sifat tersebut diperoleh serat dengan kekuatan mekanik yang tinggi dan tahan terhadap panas.
Kevlar mempunyai gugus-gugus bebas yang dapat membentuk ikatan hidrogen pada bagian luarnya, sehingga dapat mengabsorp air dan mempunyai sifat ‘basah’ yang baik. Hal ini juga menjadikannya terasa lebih alami dan ‘lengket’ dibandingkan dengan polimer pada umumnya, seperti polietilen.
Kelemahan utama dari kevlar adalah dapat terdekomposisi pada kondisi basa atau ketika terpapar klorin. Meskipun dapat mendukung tensile stress yang besar, kevlar tidak cukup kuat di bawah tekanan kompresif. Untuk mengatasi masalah ini, kevlar sering digunakan secara bersama dengan bahan yang kuat terhadap tekanan kompresif.

Namun anggapan bahwa pemakai rompi anti peluru dapat terhindar sepenuhnya dari cidera yang dihasilkan oleh tembakan adalah salah. Perlu ditekankan sekali lagi, bahwa fungsi utama rompi anti peluru hanyalah untuk menahan peluru. Sehingga peluru tidak sampai masuk ke dalam tubuh pemakai rompi anti peluru.
Tidak jarang akibat tekanan yang ditimbulkan peluru tadi, pemakai rompi anti peluru akan menderita luka memar hingga patah tulang. Tentunya cidera juga tergantung dari jenis rompi anti peluru yang digunakan. Ini menunjukkan bahwa istilah rompi anti peluru (bullet proof vest) tidaklah tepat, istilah yang benar adalah rompi balistik (ballistic vest).

sumber :
http://startinspiration.blogspot.com/2011/05/teknologi-baru-rompi-anti-peluru-yang.html
http://asalasah.blogspot.com/2012/02/sistem-perlindungan-rompi-anti-peluru.html
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/misteri_di_balik_rompi_anti_peluru/#commenting
http://id.wikipedia.org/wiki/Rompi_anti_peluru
http://saaeepoodiin.wordpress.com/keajaiban-dibalik-baju-anti-peluru/

Emisi CO2

 
Tim ilmuwan dari Arizona State University melibatkan "ilmuwan warga" (citizen scientists) untuk mengidentifikasi lokasi dan menghitung emisi CO2 dari pembangkit listrik di seluruh dunia.
Mereka meluncurkan permainan online dalam situs bernama “Ventus” guna memetakan dan mengumpulkan informasi terkait pembangkit listrik di seluruh dunia. Ventus, yang dalam bahasa latin berarti angin, memiliki fasilitas antarmuka sederhana yang memudahkan pengguna memasukkan informasi dasar tentang pembangkit listrik dari seluruh dunia. Dengan turut serta dalam permainan ini kita bisa ikut serta menyelesaikan masalah perubahan iklim dan pemanasan global.
Menurut Kevin Gurney, ilmuwan dari School of Life Sciences di ASU yang memimpin program ini, saat ini dunia memiliki sekitar 30.000 pembangkit listrik di seluruh dunia yang mengandalkan energinya dari bahan bakar fosil.
Walaupun daftar pembangkit listrik ini telah tersedia (disusun oleh Center for Global Development), namun informasi ilmiah akurat yang bisa membantu para peneliti memetakan lokasi dan menghitung emisi CO2 dari setiap pembangkit listrik belum tersedia.
“Pembangkit listrik menghasilkan separuh emisi CO2 dunia yang berasal dari bahan bakar fosil – produksi listrik di seluruh dunia menjadi salah satu penyebab utama krisis iklim,” ujar Gurney. “Kita tidak tahu lokasi pembangkit listrik ini dan berapa besar emisi CO2 yang dihasilkan. Dengan pertumbuhan yang pesat di China, India dan Brasil, kesenjangan informasi ini akan mengganggu ketersediaan data ilmiah yang akan digunakan untuk mengatasi krisis iklim.”
"Proyek Ventus memberdayakan ilmuwan warga dengan alat yang sederhana guna mengatasi krisis iklim,” ujar Michael M. Crow, Dekan ASU. “Dengan informasi ilmiah yang makin akurat dari semua pembangkit listrik di seluruh dunia, kita bisa bekerja sama secara lebih efektif untuk mengatasi emisi CO2 dan krisis iklim.”
Pemain yang memiliki informasi emisi CO2 dari pembangkit listrik tertentu akan mendapatkan tambahan nilai dalam permainan ini. Gurney dan tim juga memerlukan tiga informasi lain yaitu lokasi dari pembangkit dengan akurasi ratusan meter, bahan bakar yang dipakai dan kapasitas produksi listriknya. Para pemain bisa memasukkan sebagian atau semua informasi ini dalam peta Google Earth. Saat ini tim peneliti telah mendata sekitar 25.000 pembangkit listrik dalam peta ini yang bisa disaksikan dalam pusat data Ventus.

Zn / Seng

 
Seng , zink, atau timah sari adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, bernomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).
Logam seng tak murni mulai diproduksi secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para kimiawan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf umumnya dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan Alessandro Volta berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800. Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi utama seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi. Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng karbonat dan seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran), seng pirition (pada sampo anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun seng dietil di laboratorium organik.
Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai bahan bangunan. Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur kristal heksagonal.Lehto 1968, 
Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa antara 100 sampai dengan 150 °C. Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah. Dan sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa dan kadmium.

Udara Segar

 
Masa liburan panjang bisa menjadi kesempatan bagi sekolah untuk menyiapkan ruang kelas guna menyambut tahun ajaran baru. Salah satu fasilitas ruang kelas yang penting adalah ventilasi.
Hasil penelitian Lawrence Berkeley National Laboratory (Berkeley Lab) yang diterbitkan baru-baru ini mengungkapkan, menambah jumlah ventilasi di kelas sehingga udara segar bisa masuk, terbukti meningkatkan kesehatan siswa.
Dengan menganalisis data fasilitas ventilasi di lebih dari 150 ruang kelas di California selama 2 tahun, tim peneliti menyimpulkan, menambah fasilitas ventilasi sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh pemerintah, mampu mengurangi jumlah siswa yang ijin karena sakit hingga 3,4%.
Manfaat ekonomi dari berkurangnya jumlah siswa yang sakit ini mencapai $33 juta per tahun bagi sekolah dan $80 juta per tahun bagi keluarga melalui penghematan biaya perawatan anak. Sekolah juga bisa memerlambat kenaikan biaya energi sehingga kenaikan biaya yang ditanggung oleh sekolah hanya akan naik $4 juta per tahun.
“Temuan kami menunjukkan, jika kita meningkatkan jumlah ventilasi dalam kelas sesuai atau melampaui standar pemerintah, sekolah, keluarga dan semua orang akan memeroleh manfaat dengan biaya yang terjangkau,” ujar Mark Mendell, ilmuwan dari Berkeley Lab. “Semuanya beruntung.”
Penelitian mengenai manfaat ventilasi di ruang kelas ini adalah penelitian terbesar yang pernah dilakukan di Amerika Serikat. Tim dari Berkeley Lab mengumpulkan data dari 162 ruang kelas 3, 4, dan 5 sekolah dasar di 28 sekolah di 3 distrik di negara bagian California.
Mereka menemukan, lebih dari separuh ruang kelas yang diteliti tidak memenuhi standar ventilasi yang telah ditetapkan oleh negara bagian. Aturan di California mengharuskan sekolah menyediakan ventilasi dengan tingkat sirkulasi udara mencapai 7,1 liter per detik per siswa.
Standar ini sama dengan standar di ruangan kantor dan pusat perbelanjaan sesuai dengan kepadatan (jumlah penghuni) di masing-masing ruang. Ventilasi ini bisa dipenuhi dengan dua cara yaitu ventilasi alami melalui fasilitas jendela atau ventilasi mekanis dengan memanfaatkan sistem kipas angin.
Ketersediaan udara bersih di dalam kelas dihitung melalui konsentrasi emisi CO2 di dalam dan luar ruangan. "CO2 bisa menjadi alat pelacak karena setiap penghuni kelas (siswa atau guru) menghasilkan emisi CO2. Dengan menghitung konsentrasi emisi CO2 ini kita bisa mengetahui tingkat ventilasi dalam kelas," ujar Mendell. Tim peneliti lalu mengaitkan data ini dengan jumlah siswa yang ijin karena sakit di setiap kelas. Hasilnya, semakin banyak sirkulasi udara segar di dalam kelas, siswa akan semakin sehat.
sumber : http://www.industri22aguspurwanto.blogspot.com/

Faktor Kualitas Limbah




Inilah faktor yang mempengaruhi kualitas limbah
  • Volume limbah
  •  Kandungan bahan pencemar
  • Frekuensi Pembuangan Limbah
 
Frekuensi Pembuangan Limbah
Limbah dari suatu pabrik ada kalanya tidak tetap volumenya. Untuk beberapa pabrik tertentu limbah airnya mengalir dalam jumlah yang sama setiap hari, tetapi ada lain yang mengalirkan limbah pada jam-jam (waktu) tertentu bahkan pada satu minggu atau satu bulan. Bercampurnya limbah air pada jumlah yang berbeda-beda mengakibatkan konsentrasi bahan pencemar pada badan penerima bervariasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa standar kualitas lingkungan juga mengalami perubahan sesuai dengan limbah yang diterima.
Dari uraian di atas, kualitas limbah dapat diukur pada dua tempat yaitu, pada titik sebelum dan sesudah bercampur dengan badan penerima. Penetapan kualitas limbah ini perlu mendapat penegasan karena beberapa hal yang mendasari yaitu: bila limbah tidak dibuang ke tempat umum dibuatkan tempat tersendiri dan tidak bercampur dengan badan penerima. Biasanya hal seperti ini terjadi untuk limbah air.

Volume Air Limbah
Seluruh air dalam pabrik pada umumnya ditampung dalam saluran-saluran untuk kemudian disatukan dalam saluran yang lebih besar. Banyak saluran dan volume saluran disesuaikan dengan keadaan pabrik dan jumlah air yang akan dibuang. Volume air limbah akan menentukan konsentrasi bahan pencemar. Bahan pencemar dari suatu pabrik tergantung kepada banyaknya bahan-bahan yang terbuang. Dengan
asumsi bahwa semua terkendali dengan baik. Pengendalian hanya terbatas pada bahan pencemar yang tidak dapat dihindari, maka konsentrasi bahan pencemaran telah dapat diperkirakan jumlahnya. Penambahan volume air hanya menyebabkan konsentrasi turun. Dengan perkataan lain bahwa akibat pengenceran otomatis menyebabkan konsentrasi turun.

Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk dalam suatu lokasi tertentu turut mempengaruhi tingkat pencemaran lingkungan. Hal ini dikaitkan dengan tingkat kesadaran penduduk dalam memelihara lingkungan yang sehat dan bersih. Buangan air rumah tangga, padatan berupa sampah yang
dibuang ke sungai, air cucian kamar mandi maupun buangan tinja akan mempengaruhi tingkatkandungan BOD, COD dan bakteri coli dalam air sungai. Semakin padat penduduk suatu lingkungan semakin banyak limbah yang harus dikendalikan.

Volume
Air Kualitas limbah ditentukan dari banyaknya parameter dalam limbah dan konsentrasi setiap parameter. Semakin banyak volume air yang bercampur dengan limbah semakin kecil konsentrasi pencemar. Badan penerima yang menerima limbah sering tidak mendapat pengaruh.

Selasa, 11 Juni 2013

VITAMIN E

Mengenal Vitamin E 

 

Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocopherol dan tocotrinol). Pada tahun 1922, ditemukan suatu zat larut lemak yang dapat mencegah keguguran dan sterilitas pada tikus. Semula zat ini dinamakan faktor antisterilitas dan kemudian dinamakan Vitamin E. vitamin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak kecambah gandum dan dinamakan Tokoferol, berasal bahasa Yunani dari kata Tokos yang berarti kelainan dan Pherein berarti yang menyebabkan. Sekarang dikenal bentuk tokoferol dan istilah Vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif secara biologik. Hewan tidak dapat mensintesis Vitamin E dalam tubuhnya, sehingga harus memperolehnya dari makanan nabati. Kekurangan vitamin E pada hewan dapat menimbulkan berbagai sindroma, tapi angka kecukupan untuk manusia belum dapat dikatakan sudah pasti
.

Fungsi Vitamin E

Ada beberapa fungsi utama pada Vitamin E yaitu sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan mudah memberikan hydrogen dari gugus hidroksil, pada struktur cincin ke radikal bebas.
Apa itu radikal bebas ?
Radikal bebas adalah molekul-molekul reaktif dan dapat merusak, yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan. Bila menerima hydrogen, radikal bebas menjadi tidak reaktif. Pembentuka radikal bebas terjadi dalam tubuh pada proses metabolism aerobik normal pada waktu oksigen secara bertahap direduksi menjadi air. Radikal bebas yang dapat merusak itu juga diperoleh tubuh dari benda-benda polusi, ozon, dan asap rokok.

Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipida membrane sel dan memegang peranan biologik utama dalam melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dan komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas.
Vitamin E mempunyai fungsi penting lain yang tidak berkaitan dengan fungsi sebagai antioksidan, yaitu :

  • Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel.
  • Sintesis DNA.
  • Merangsang reaksi kekebalan.
  • Mencegah penyakit jantung koroner.
  • Mencegah keguguran dan sterilisasi.
  • Mencegah gangguan menstruasi.

Sifat Kimia Vitamin E

Vitamin E murni tidak berbau dan tidak berwarna, sedangkan Vitamin E sintetik yang dijual secara komersial biasanya berwarna kuning muda hingga kecoklatan. Vitamin E larut dalam lemak dan dalam sebagian besar pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air.
Ada 4 jenis Tokoferol yang penting dalam makanan alfa-,beta-,gamma-,delta-toko-ferol dan tokotrienol. Karakteristik kimnia utamanya adalah bertindak sebagai antioksidan. Tokoferol terdiri atas struktur cincin 6-kromanol dengan rantai samping jenuh panjang 16 karbon fitol. Perbedaan antar jenis Tokoferol terletak pada jumlah dan posisi gugus metil pada struktur cincin.
Tokotrienol mempunyai tiga ikatan rangkap pada rantai samping. Perbedaan struktur ini mempengaruhi tingkat aktivitas Vitamin E secara biologik. Tokotrienol tidak banyak terdapat di alam dan kurang aktif secara biologik. Alfa-tokoferol adalah bentuk Vitamin E paling aktif, yang digunakan pula sebagai standar pengukuran Vitamin E dalam makanan. Jumlah Vitamin E dalam bentuk lain dinyatakan dalam bentuk tokoferol ekivalen (TE). Bentuk sintetik Vitamin E mempunyai aktivitas biologik 50% daripada alfa-tokoferol yang terdapat di alam.


Kekurangan vitamin E

Kekurangan vitamin E akan menyeabkan sel darah merah terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E.
Akibat lain kekurangan vitamin E adalah
  • perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot
  • kelemahan dan kesulitan berjalan
  • nyeri pada otot betis
  • gangguan penglihatan
  • anemia
  • retensi cairan (odem)
  • kelainan kulit

Sumber
http://rumushitung.com/2013/01/08/rumus-kimia-vitamin/
http://bisakimia.com/2013/03/25/bagaimana-vitamin-e-cegah-kanker/
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_E
http://rezagizi.blogspot.com/2012/01/vitamin-e.html
http://cara-mengobati.com/penjelasan-dan-fungsi-vitamin-e